Sunday, February 12, 2012

SINOPSIS NOVEL “MA’HAD DAN CINTA”


Karya : Wawan Hary

            Burhan salah seorang siswa berprestasi di salah satu Madrasah Aliyah sekaligus santri sebuah pondok pesantren ternama di kota Kebumen. Suatu hari ia merasakan kehidupannya ada yang mengusik, hatinya diliputi rasa gundah gulana—keraguan-keraguan dalam batinnya mulai ia rasakan. Ternyata baru-baru ini, ia mengenal seorang siswi adik kelas yang bernama Hafshoh. Ia adalah adik kandung Barlian, ketua kelas si Burhan.

            Hari berganti minggu, minggu berganti bulan sampai akhirnya Burhan, Barlian dan Hafshoh menjalin persahabatan yang sangat akrab bagaikan satu keluarga yang utuh. Karena benih-benih rasa sudah tertanam dalam hati Burhan, begitu pula sebaliknya, Hafshoh. Keduanya menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Santri ketemu non santri.

            Kehidupan keluarga Barlian memang kurang sempurna karena ibunya telah meninggal dunia. Pada akhir semester di sekolah mereka, diadakanlah acara study tour Bandung-Jakarta. Barlian terpilih menjadi ketua panitia sedangkan Burhan sebagai bendahara. Hari yang sangat menyedihkan bagi Barlian datang, tepat satu hari sebelum pemberangkatan study tour, ayahnya dipanggil oleh Allah SWT. Beliau Wafat karena sakit keras. Para santri pondok pesantren Al-Miftah pun ikut menyolatkan dan mengiring jenazahnya sampai ke pemakaman, di pondok inilah Burhan dan teman-temannya mengaji.

            Kini Barlian dan Hafshoh telah kehilangan kedua orang tuanya.
            Liburan pun berakhir. Barlian dan Burhan telah duduk di kelas XII bahasa. Baru saja berangkat ke sekolah beberapa hari, sudah ada berita kurang mengenakkan. Burhan dituduh korupsi uang kepanitiaan study tour Bandung-Jakarta kemarin. Sebesar Rp 2 Juta belum dibayarkan kepada pihak bus. Barlian tak punya banyak alasan. Burhan pun tidak dapat membantunya untuk melunasi uang sebesar itu. Dengan berbagai pertimbangan dari pihak sekolahan, kekurangan itu pun dilunasi oleh pihak sekolah, akan tetapi Barlian dianggap punya hutang. Apabila dalam waktu satu bulan tidak dibayarkan pada pihak sekolah, maka Barlian akan dikeluarkan. Itu berarti cita-citanya akan terhambat.

            Burhan pun tak bisa berbuat banyak. Ia tidak punya duit sebanyak itu, keadaan ekonomi keluarganya pas-pasan. Namun aneh juga, Barlian anak seorang kaya dan Dermawan, rumah mewah, mobil sedan kinclong dan segala pernak-pernik perhiasan dunia ada dalam rumahnya. Tapi apakah mungkin ia berbuat korupsi? Burhan sebagai teman dekatnya pun tidak percaya kalau ia sampai berbuat demikian. Sampai-sampai Hafshoh minta putus gara-gara Burhan tidak mampu menyelamatkan nama baik kakaknya. Barlian seorang koruptor!!!

            Pada akhirnya, Barlian dan adiknya berkeinginan pindah sekolah ke kota Jogjakarta. Satu hari sebelum berangkat ke kota pelajar ini, kedua kakak  beradik itu berpamitan kepada Burhan. Keduanya mendatangi pesantren Burhan, di sana mereka saling berdialog. Barlian pun terus terang dihadapan Burhan, ia telah menggunakan uang kepanitiaan study tour. Ini ia lakukan karena demi kesembuhan ayahnya yang sakit, mobil sedannya pun telah dijual—akan tetapi ayahnya tidak sembuh juga.



Bagaimanakah kisah selengkapnya...SELAMAT MEMBACA YAAAA!!!

No comments:

Post a Comment