Tawuran antar pelajar bukanlah berita baru dalam dunia pendidikan
kita. Sejak dulu sampai sekarang ternyata belum ada jurus ampuh untuk mereda
apalagi menghentikan sama sekali dalam kehidupan sekolah. Seakan solusi itu
tidak diketemukan oleh para praktisi maupun pendidik yang berkecimpung di
dalamnya. Memang sangat disayangkan apabila pendidikan kita selalu diwarnai
dengan image-image negative yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
Ironis bukan, di salah satu daerah negeri ini antar siswa saling
tawuran setelah mengikrarkan tali persatuan dan kesatuan. Tapi ikrar ternyata
tidak masuk dan merasuk ke dalam kalbu para siswa. Yang terjadi malah
sebaliknya, perpecahan dan percekcokan antar pelajar. Padahal hanya karena
bersenggolan saat menyanyikan sebuah lagu sambil berjoget—amarah pun tiba-tiba datang
dan terjadilah apa yang dinamakan tawuran.
Kalau tawuran itu membudaya sepertti halnya korupsi yang terjadi di
Negara kita, lalu bagaimana masa depan bangsa ini dengan generasi yang
keadaannya seperti ini? Kita pastinya tidak ingin masa depan bangsa kita
dipimpin oleh generasi yang di masa mudanya banyak membuat kerusakan dan
menjatuhkan harga diri bangsa. Tawuran merupakan aib yang jelas dan nyata di
sekeliling kita.
Tawuran yang sudah terjadi dan semoga tidak terulang lagi menjadi
evaluasi bersama dan pelajaran bagi semua pihak. Untuk solusi kita serahkan ke
sekolah masing-masing, dan memang alangkah baiknya kalau di setiap sekolah itu
dibuat sebuah tata tertib atau peraturan terkait siswa yang tawuran lengkap
dengan sanksinya. Kalau koruptor di negeri ini akhirnya masuk ke dalam bui
setelah menjadi tersangka, lalu bagaimana dengan para siswa yang tertangkap
basah melakukan aksi tawuran?
Sel bukanlah tempat yang tepat untuk mereka, karena pendidikan dan
ketrampilan bagi mereka lebih penting daripada masuk ke sana. Di sekolah pun
tidak perlu dibuat sel seperti halnya di kepolisian. Akhirnya, perhatian
sekolah kiranya perlu ditingkatkan lagi baik melalui peraturan yang sudah ada
maupun penegakkan aturan itu sendiri.
No comments:
Post a Comment