Tuesday, December 13, 2011

ETIKA BERBEDA PENDAPAT

Etika Berbeda Pendapat Setiap orang pasti memiliki pemikiran masing-masing terhadap suatu masalah. Lebih-lebih kalau sudah menyangkut masalah solusi yang rumit akan suatu problem. Siapa pun itu niscaya akan mengerahkan seluruh kemampuannya, baik sisi intelektualnya, emosionalnya dan kekuatan spiritual yang dimiliki. Hanya saja tidak banyak dari kita sebagai pelaku dalam bidang pendidikan, ketika berbeda pendapat dengan orang lain—kita atau lawan bicara terkadang lebih mengunggulkan kekuatan emosionalnya daripada ketenangan berfikir dan spiritualnya. 

Bila hal ini terjadi, maka sudah sepantasnya diluruskan dengan sebuah tatanan atau etika dalam berpendapat. Diantaranya yaitu ikhlas dan mencari yang haq serta melepaskan diri dari nafsu di saat berbeda pendapat. Kekuatan ikhlas menjadi kekuatan yang amat besar dikala menerima pendapat orang lain yang berbeda. Di samping itu nafsu menguasai forum dan mendominasi pembicaraan hendaknya dijauhi karena akan menjadikan orang lain merasa tidak nyaman. Ketiga, menghargai pendapat orang lain. Karena boleh jadi pendapat mereka lebih baik dibanding pendapat kita. 

Seperti itu pula gambaran ketika di sebuah institusi pendidikan sedang bermusyawarah mencari mufakat. Terkadang ada saja aral melintang di hadapan yang mengganggu kesatuan antar guru. ketidaksetujuan antar sesama janganlah dijadikan kebiasaan dalam sebuah forum karena akan berdampak buruk, baik bagi individu itu sendiri maupun perkembangan sekolah atau lembaga pendidikan tersebut. Sehingga, marilah perbedaan pendapat antar sesama dijadikan momentum untuk senantiasa belajar menjadi orang yang bijaksana (wise people). Semoga tercapai cita-cita dan harapan yang kita inginkan bersama.

No comments:

Post a Comment