Kalau ingin menjadi orang yang dikenal, maka lakukanlah hal yang tidak biasa. Lebih-lebih apabila ingin menjadi orang yang luar biasa, maka kita harus melakukan aktivitas yang tidak biasa dilakukan orang lain. Tentunya dalam tanda kutip, aktivitas kita yang positif. Sebagai seorang guru, masa liburan sekolah bukan berarti menggunakan waktu sepenuhnya untuk istirahat dan jauh dari aktivitas akademik. Meskipun di rumah, kita tidak seharusnya menonton televisi seharian, memuaskan tidur dan jalan-jalan ke pusat perbelanjaan (shopping). Akan tetapi, ada baiknya kita mencoba merenung, berfikir sambil melakukan kegiatan yang bisa mengasah keterampilan kita. Sebagai contoh, kalau biasanya kita tidak sempat berolahraga—maka ini adalah kesempatan yang baik untuk mengolah tubuh supaya tetap sehat dan bugar. 
          Selama liburan panjang juga baik untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, misalnya dengan banyak membaca buku yang bergizi. Karena dengan membaca inilah, otak kita akan dipenuhi banyak kosakata. Perbendaharaan kosakata baru yang cukup banyak perlu kita ucapkan dan salah satu media yang murah meriah yaitu dengan mencurahkan pengetahuan kita dalam lembar kertas atau layar komputer. Dengan demikian, semakin hari kita akan terlatih dengan sendirinya dan memang perlu ada pemaksaan sedikit. 
          Kalau biasanya kita menulis di depan komputer, maka saat liburan kita bisa menulis pada layar laptop. Tidak memiliki laptop bukanlah alasan utama, kita bisa meminjam pada teman dekat yang percaya pada kita. Dan kita pun bisa menulis di manapun tempat seperti menulis di gardu, di teras masjid dan tempat-tempat yang bisa membuat kita nyaman sambil ditemani minuman yang paling kita sukai.
          Selain menulis, kita juga bisa mengunjungi teman (silaturahmi) yang lama tidak kita datangi. Kalau selama ini pertemuan kita melalui hape atau facebook, maka liburan ini bertemu secara fisik bisa meningkatkan semangat kita dalam bekerja. Kita juga terkadang merasakan frekuensi spirit dalam mengajar, suatu waktu semangat kita tinggi dan di waktu yang lain semangat kita menurun. Dengan silaturahim itulah, seorang teman bisa dijadikan referensi hidup yang akan senantiasa memberikan kesan tersendiri. 
          Setelah membaca, menulis atau silaturahim kepada teman selama liburan, kita juga masih bisa memperkaya khazanah keilmuan kita dengan aktivitas lain yang tidak kalah seru dari ketiga hal tersebut. Menekuni hobi juga menjadi alternativ lain untuk menghilangkan kebosanan di rumah. Seorang guru bisa saja memiliki hobi memasak, berkebun, bercocok tanam, atau berlatih keterampilan hidup (life skill) seperti menyablon, membuat pin, melukis dan membuat anyaman.
          Bila kita hanya berkutat pada profesi kita di dalam kelas, maka saat-saat liburan datang—kita akan kehilangan kegiatan kita dan kita akan merasakan hidup yang membosankan. Oleh karena itu, tugas utama mengajar tetap kita tekuni dengan tanpa mengesampingkan hobi yang sangat kita gemari. Karena beberapa keberhasilan seseorang dimulai dari hobi yang ditekuni. Semoga bermanfaat . Amin

 
 
No comments:
Post a Comment