Thursday, July 28, 2022

Keutamaan Memiliki Anak Perempuan



Oleh : Wawan Hary

            Anak adalah anugerah yang sangat indah bagi orang tua. Ia hadir di dunia ini tidak hanya memberikan warna kebahagiaan akan tetapi ia juga membawa sepaket rejeki yang tidak diketahui oleh setiap orang tua. Baik mereka lahir dalam kondisi sebagai kaum adam maupun kaum hawa, setiap orang tua pasti akan menerima dengan hati yang lapang dan penuh syukur. Entah berapa lama sepasang suami istri menantikan hadirnya buah hati. Barangkali ada yang setahun, dua tahun bahkan sepuluh tahun baru dikaruniai momongan.

            Ketika sang buah hati lahir sebagai gadis kecil yang cantik, orang tua akan mengucap alhamdulillah, gadis kecilku telah lahir dengan sehat dan selamat. Begitu juga ketika bayi mungil lahir sebagai baby boy yang tampan, orang tua akan melafalkan ungkapan rasa syukur tak terhingga. Yang perlu disayangkan ketika ada seorang ayah yang mengeluhkan karena ia hanya memiliki anak perempuan dan tak seorang pun keturunannya yang laki-laki.

            “Anakku perempuan lagi”, ucapnya kurang semangat

            Perlu kita ingat kembali bahwa pada zaman jahiliyyah, seorang bayi perempuan atau kaum hawa itu sendiri dirasa kurang berharga, hingga para orang tua tega membunuh hidup-hidup putrinya. Perempuan dianggap makhluk yang lemah karena tidak bisa berperang, bisa diwariskan dan nilainya sangat tidak berharga. Di zaman sekarang, wanita begitu berharga, mereka merawat diri dengan sebaik-baiknya hanya saja sangat disayangkan diantara mereka dapat diperjual belikan dan menginginkan kebebasan serta kepuasan duniawi yang tidak halal. Orang tua yang memiliki anak perempuan harus bersiap siaga menghadapi zaman yang jauh lebih modern namun banyak kerusakan moral akibat didikan yang sewenang-senang.

            Masih pada zaman jahiliyyah, wanita yang sedang haid, ia akan diusir dari rumahnya karena dianggap kotor dan najis. Dan ia boleh kembali ke rumah ketika sudah selesai dari haid (suci). Islam datang dengan segala kasih sayangnya, menjaga wanita dari hal demikian. Rasulullah SAW juga telah mencontohkan kepada para suami, untuk tidak segan memeluk istrinya di kala sedang haid (menstruasi). Kasih sayang dalam rumah tangga harus selalu diwujudkan, tanpa menganggap kotor dan hina seorang kekasih hati. Kerukunan dan ketenangan batin seorang suami atau istri perlu dirawat dan dipupuk meski dalam kondisi haid. Bukankah demikian?

            Seribu tahun lebih Nabi SAW sudah memberikan kabar gembira bagi para orang tua yang berhasil mendidik dan merawat anak perempuanya dengan sebaik-baiknya hingga menikahkannya dengan laki-laki terbaik.

            Man kaana lahu bintan au bintaini au tsalaasah farabbahunna wa ahsana ilaihinna wa ath’ama hunna wakasaa hunna tsumma zawwaja hunna kunna lahu hijaaban minannaar “ Barangsiapa yang memiliki 1 anak perempuan, 2 anak perempuan atau 3 anak perempuan kemudian memelihara, berbuat baik padanya, memberikan makan, memberikan pakaian lalu menikahkannya maka mereka (anak perempuannya) menjadi hijab (penghalang) bagi orang tuanya dari siksa api neraka”.

            Alangkah Bahagianya orang tua yang memiliki anak perempuan, di dunia ia berjuang keras mendidik putri tercintanya, di akhirat putrinya akan menjadi hijab (penghalang) dari siksa api neraka. Seorang suami bersyukurlah dengan anak-anak perempuan yang kini menjadi tanggung jawabnya. Seorang wanita kini bisa menjadi apapun yang mereka inginkan. Mereka bukanlah beban dan tanggung jawab yang tidak menguntungkan, justru memberikan banyak keberuntungan baik di dunia maupun di akhirat.

            Seorang ayah yang dikarunia 2 anak perempuan misalnya, ia adalah seseorang yang akan menjadi pejuang tangguh. Ia diberikan amanah tiga tulang rusuk, istrinya dan kedua anak perempuanya. Sewaktu-waktu tulang rusuk itu membengkok artinya jauh dari Alloh SWT, seorang ayah harus meluruskan dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Inilah perjuangan yang harus terus diupayakan oleh orang tua, hingga putrinya dinikahkan dengan laki-laki yang shaleh, bertanggung jawab dan senantiasa mengajak pada jalan Alloh SWT. Aamiin.


No comments:

Post a Comment