Saturday, September 7, 2019

Upaya Kreatif Menciptakan UMKM Sukses di Kawasan Geopark Kebumen


            Wawan Hariyanto
           Visi Bupati Kebumen tahun 2006-2021, yaitu  “Bersama Menuju Masyarakat Kebumen yang Sejahtera, Unggul, Berdaya, Agamis dan Berkelanjutan”. Khususnya pada misi ketiga yaitu  “Mengembangkan kemandirian perekonomian daerah yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal unggulan melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, industri, pariwisata dan sektor lainnya, dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja serta berwawasan lingkungan”
            Terkait visi di atas, Geopark Karangsambung Karangbolong (G Ka Ka) menjadi salah satu sasaran utama dalam upaya meningkatkan perekonomian di daerah. Semakin tinggi nama Geopark ini dijunjung maka akan semakin besar pula kesibukan masyarakat sekitar untuk meramaikan dan memberikan pelayanan kepada para pengunjung. Berbagai makanan khas dan hasil kreasi tangan sangatlah memungkinkan untuk dipamerkan dan diperjualbelikan. Entah itu melalui wadah yang bergerak dalam bidang UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) ataupun yang bersifat mandiri.
            Sebagai contoh nyata dari produk yang dihasilkan di kawasan geopark yaitu oyek Logandu. Desa Logandu merupakan salah satu desa di Kecamatan Karanggayam Kabupaten yang memproduksi oyek instan berkualitas. Desa ini memiliki potensi besar untuk mengembangkan olahan singkong menjadi oyek instan, hal ini didukung dengan adanya jumlah produksi singkong yang melimpah, sehingga sangat memudahkan untuk mencari bahan baku untuk membuat oyek. Potensi oyek di Desa Logandu sangat bagus karena merupakan sentra pembuat oyek terbaik di Kabupaten Kebumen. Oyek instan yang diproduksi oleh Kelompok Wanita Tani di Desa Logandu tersedia berbagai macam varian rasa yang diminati konsumen antara lain rasa coklat, melon, mangga, strawbery dan nanas.
            Harapan pemerintah daerah Kabupaten Kebumen tentunya ingin menjadikan masyarakat di sekitar kawasan Geopark  ini semakin sejahtera dan terjamin kehidupannya melalui geoproduk lokal yang kreatif dan inovatif. Tidak hanya kreatif dan inovatif namun
harus bisa memenuhi konsep 3K, yakni kualitasnya baik, kuantitasnya cukup, dan kontinyuitas produksi terjaga. Atas dasar inilah, niscaya kita dapat berkompetisi dalam dunia produk yang menjadi kekhasan daerah di Kabupaten Kebumen.
Gerakan Nyata UMKM
            Predikat menjadi salah satu Geopark Nasional memang baru kita raih setahun yang lalu (2018), dan itu menjadi tantangan kita semua untuk mendapat predikat yang lebih tinggi lagi yaitu Geopark Global Unesco. Dengan prestasi yang kita raih saat ini, tentunya mendorong para pelaku UMKM untuk bergerak maju dan melesat dengan cepat. Perlu adanya gerakan-gerakan UMKM melihat promosi geopark yang sangat gencar di berbagai daerah seperti Karangsambung, Karanggayam, Sadang, Sruweng, Ayah, Karangbolong, Sempor dan daerah lain di Kebumen yang memiliki taman bumi (geopark)
            Setidaknya ada empat langkah awal UMKM dalam bergerak maju ke depan menyambut perkembangan geopark yang semakin dikenal dunia. Hingga pada saatnya nanti di tahun 2021 akan diusulkan menjadi Geopark Global Unesco. Berikut pemaparan menurut Hermawan Kartajaya (Founder and Chairman MarkPlus, Inc.) supaya UMKM menjadi ladang bisnis yang sukses.
1.      Profesional
Apa itu profesional? Profesional menurut beliau yaitu role dibagi kompetensi. Sebelum seseorang memulai bisnis dalam hal ini UMKM, ia harus pandai-pandai memetakan kompetensi-kompetensi apa yang dibutuhkan. Sebagai contoh sederhana yaitu ketika seseorang ingin membuka restoran. Setidaknya ia harus bisa memasak atau memiliki tukang masak (chef). Di samping itu juga harus ada yang mampu membuat arsitekurnya supaya orang nyaman. Kemudian ada yang mahir dalam bidang pelayanan dan lain sebagainya. Karena tanpa ada kompetensi yang memadai maka role-role yang ada dalam bisnis itu tidak akan berhasil. Sehingga tidak ada profesionalisme dari bisnis itu.
Di Kawasan Geopark, untuk membantu para pelaku UMKM semakin sejahtera sebenarnya sudah direncanakan adanya pelatihan-pelatihan. Khususnya di kawasan geopark sudah terbentuk Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (pokdarwis) sehingga dari berbagai produk UMKM bisa muncul dan menjadi khas di kawasan geopark baik itu berupa souvenir maupun makanan lokal atau oleh-oleh lainnya.
2.      Produktif
Menurut beliau Bapak Hermawan Kartajaya, profesional belumlah cukup. Setelah kompetensi terpenuhi maka para pelaku UMKM diajak untuk selalu produktif. Apa itu produktif? Produktif yakni output dibagi input.  Mulai dari beli bahan, saat bahan itu dimasak, kemudian dihidangkan,   pelayanan terhadap customer yang penuh keramahan hingga akhirnya bayar. Maka proses ini harus dipetakan. Sebenarnya servis level yang akan diberikan seperti apa. Sedang-sedang saja, mewah atau super mewah. Dan harus dihitung apakah output dibagi input sudah sesuai dengan harapan apa belum.
Kawasan geopark harus mampu memproduksi berbagai macam geoproduk yang menarik hati para pengunjung. Yakni produk yang berkualitas dan jumlahnya memadai. 
3.      Kreatif
Makna kreatif bukanlah dengan cara menambah sumber daya lebih banyak dan juga fasilitas yang memadai. Akan tetapi kreatif itu adalah bisa menciptakan sesuatu yang baru dengan SDM yang sudah ada. Selain itu juga dapat menciptakan sesuatu yang baru yang belum dipikirkan oleh seseorang inilah kreatif.
Pelaku UMKM di kawasan geopark juga harus kreatif. Bukan hanya kreatif dalam penjualan akan tetapi paling tidak ada tiga kriteria kreatif dalam menjalani UMKM.
Pertama Kreatif Produk dan Harga. para pelaku UMKM harus kreatif dalam dua sisi ini. Satu sisi produknya bervarian seperti halnya rasa oyek Logandu. Ada yang original, coklat, melon, mangga, strawbery dan nanas. Padahal pada umumnya kita tahu yang namanya oyek itu rasanya tidak berubah-rubah. Yang kedua masalah harga, kreatifitas para pelaku UMKM di kawasan geopark dalam urusan harga bisa saling berkompetisi. Baik melalui diskon, bonus, ataupun dengan cara lain yang belum pernah dilakukan oleh orang lain.
seperti halnya yang telah berjalan di Kecamatan Alian yaitu di pasar jaten. Di sana seseorang tidak akan menjumpai lembaran rupiah untuk sekedar membeli gorengan, es dawet, pecel dan makanan tradisional lain yang terbungkus dengan daun. Akan tetapi alat pembayaran menggunakan koin yang terbuat dari bambu. Satu koin senilai dua ribu. Dan ini sangatlah membawa banyak keuntungan bagi para penjual yang notabennya masyarakat sekitar pasar jaten.
Kedua Kreatif Acces, Sales dan Promotion. Saat ini kita telah masuk pada era industri 4.0, di mana-mana para pelaku bisnis sudah menggunakan acces produknya via internet. Kita bisa mengunduh aplikasi bisnis dan menjual produk kita secara online. UMKM pun sudah mulai merambah online seiring perkembangan zaman. Ini merupakan salah satu kreatifitas anak bangsa yang perlu dikembangkan. Kreatif dalam mempromosikan produk UMKM misalkan dengan cara dibangunnya Griya Pamer di tempat-tempat yang strategis dan tidak tersembunyi dari pandangan masyarakat. Griya pamer ini didesain sedemikian rupa supaya para pengunjung wisata bisa datang dan membawa oleh-oleh dari Kabupaten Kebumen.
Ketiga Kreatif Selling. Artinya bahwa dalam menjual produk-produk UMKM kita harus kreatif. Salah satu cara barangkali dengan menggunakan fasilitas android yang ada dalam genggaman kita. Kita bisa menawarkan geoproduk melalui media sosial dan kita sendiri yang menjadi modelnya.  
4.      Enterpreneur
Seorang enterpreneur harus bisa melihat kesempatan dan memanaj resiko yang ada. Ketika telah terjun dalam dunia UMKM, seorang enterpreneur harus pandai-pandai mengidentifikasi. Carilah segmen yang cocok, seberapa berat pesaing, pertimbangkan customer, tentukan target market. Seorang bisnisman memang dihadapkan pada berbagai persoalan. Para pelaku UMKM harus mampu bersaing dalam dunia bisnis di era sekarang. Bila kawasan geopark Karangsambung Karangbolong tidak dikuatkan geoproduknya maka bisa jadi akan bermunculan makanan atau produk dari luar daerah yang semestinya tidak ada.




Free Blog Content

No comments:

Post a Comment