Judul               : Teologi Kerukunan
Penulis             : Prof. Dr. Syahrin Harahap, M.A
Penerbit           : Prenada Media Group
Cetakan           : 1, 2011
Tebal               : 235 halaman 
            Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pasti menginginkan hidupnya damai dan sejahtera. Singkat kata, mereka mengharapkan kehidupan yang sementara ini senantiasa bergaul dengan kerukunan. Hal ini memang sudah menjadi hak setiap orang, lebih-lebih para pemeluk agama. Keresahan dan kegundahan yang selama ini menghantui masyarakat, perlu diselesaikan dengan cara yang bijak dan tidak malah membuat mereka tertekan.
            Sebuah buku yang ditulis oleh seorang pemikir Islam ini patut diberikan apresiasi yang tinggi. Kenapa demikian? Karena di tengah-tengah suasana dan keadaan  bangsa yang genting dengan berbagai macam kerusuhan di sana sini, beliau mencoba memberikan pencerahan kepada para pembaca bahwa seharusnya hal itu tidak terjadi apalagi mengatasnamakan agama.
            Antar  pemeluk agama tidak perlu saling berbantah-bantahan dan bermusuhan, melainkan saling menghormati dan menghargai dengan sesamanya. Sehingga kerukunan dalam kehidupan beragama dapat tercapai. Memang kita menyadari bahwa hal demikian tidaklah semudah membalikan kedua telapak tangan. Akan tetapi patut disadari bersama bahwa kerukunan merupakan kebutuhan yang pokok dalam hidup bermasyarakat. 
            Kalau saja kerukunan hanya sebatas harapan, maka selama hidup kita akan selalu dihantui oleh rasa was-was dan ketidaktenangan. Tentunya harapan hidup rukun harus selalu diperjuangkan sehingga kebutuhan pokok itu dapat dinikmati bersama. 
            Buku ini memang sangat layak dibaca oleh kalangan agamawan lintas agama, para ustadz, pendeta dan pastor dalam rangka ikut menciptakan keharmonisan kehidupan manusia sehingga perpecahan umat bisa terminimalisir. Beliau menjelaskan dengan sangat mengesankan tentang bagaimana kita harus menegakkan kerukunan yang beretika demi kehidupan yang lebih baik di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Selamat membaca! 

 
 
No comments:
Post a Comment