Sunday, May 22, 2011

Masa Indah Remaja

Dunia remaja merupakan langkah awal seorang anak dianggap sudah gedhe. Baik putra maupun putri, keduanya memiliki proses yang sangat berkesan, bagi kaum hawa tentunya berbeda dengan kaum adam. Hal ini bisa dilihat dari usia masa balighnya. Bagi perempuan pada usia sembilan tahun atau sebelumnya, mereka akan mengalami yang namanya masa menstruasi. Sedangkan bagi laki-laki, ketika usianya genap berumur lima belas tahun akan mengalami ihtilam (mimpi keluar mani). Perbedaan yang lain juga bisa dilhat pada perubahan pertumbuhan organ tubuh.

Banyak orang mengatakan; masa-masa indah adalah saat remaja. Pada masa ini mereka mulai mengenal adanya ketertarikan dengan lawan jenis. Diantaranya munculnya rasa suka pada sesama dan timbulnya rasa saling menyayangi diantara mereka. Sifat ini sangatlah wajar karena memang sudah menjadi naluri insaniah bagi manusia. Saling ketertarikan inilah yang seringkali menimbulkan permasalahan baik bagi individu itu sendiri, orang tua maupun orang lain. Di usia remaja, mereka para remaja senantiasa menjaga penampilannya setiap waktu, meniru gaya para selebritis dan mengikuti trend dalam berpakaian.

Orang tua pun terkadang kerepotan mengatur waktu anaknya. Saat harus makan siang misalnya, tiba-tiba ia berpamitan keluar rumah karena diajak temannya main. Ketika jam pulang sekolah, seharusnya jam setengah tiga sudah berada di rumah, si remaja baru pulang menjelang waktu senja. Begitu pula saat diajak oleh orang tua pergi ke kebun, dengan perasaan terpaksa pergi ke sana dalam keadaan jiwa tidak tenang dan selalu terbayang untuk bermain dengan teman-temannya. Sebagai orang tua yang baik, tentunya akan memberikan pengarahan dan bimbingan secara kontinyu supaya anaknya tidak terjerumus ke dalam kenakalan remaja. Sebaiknya orang tua mencegah anak laki-lakinya untuk merokok, karena pada masa ini sangat kurang tepat untuknya, baik bagi kesehatan jasmani maupun keteraturan ekonomi keluarga. Lebih baik mereka diarahkan untuk belajar kelompok yang memiliki tujuan jelas, daripada membiarkan anaknya bermain kemana arahnya, tak jelas.

Adapun, bagi saudara maupun teman dekatnya lebih jauh lagi masyarakat di sekitarnya, mereka akan memiliki penilaian secara langsung terhadap para remaja. Mana anak yang brutal, mana anak yang santun, mana anak yang pintar dan mana yang bodoh. Pengklasifikasian ini alami oleh masyarakat dan setiap orang memiliki apresiasi yang berbeda-beda. Ada anak yang tampan namun ia tak mau belaja sehingga menjadi bodoh, ada anak yang pintar namun masih suka berani kepada orang tuanya, dan ada anak yang rajin, pandai dan sifatnya pemaaf, baik kepada sesama serta suka membantu orang lain. 
Yang terakhir inilah, pandangan masyarakat akan tertuju padanya meskipun keturunan anak kurang mampu. Ia banyak dibutuhkan oleh masyarakat karena kecerdikannya, dan anak seperti ini tidak lah mustahil untuk anak-anak remaja lainnya. Asalkan melalui pendidikan keluarga, pendidikan agama serta pendidikan moral yang baik di lingkungan sekitarnya.

No comments:

Post a Comment