Wednesday, July 23, 2025

KUNJUNGAN KE MASJID AL-BAROKAH WONOKROMO ALIAN

Wawan Hariyanto, S.Pd.I

Penyuluh Agama Ahli Pertama – Penyuluh Agama Islam

Kecamatan Alian

 



                Senin, 21 Juli 2025 saya sengaja berkunjung ke Desa Binaan yaitu Desa Wonokromo Kecamatan Alian. Tujuan pertama berkunjung yaitu mengantar surat undangan untuk P3N (Pembantu Pegawai Pencatat Nikah). P3N adalah seseorang yang bertugas membantu Pegawai Pencatat Nikah (PPN), biasanya di tingkat desa atau kelurahan, dalam urusan perkawinan. Mereka membantu masyarakat mendaftar perkawinan, menjaga keaslian data yang dimasukkan ke KUA, dan membantu calon pengantin dalam mengurus administrasi perkawinan. 

                Saya memanggilnya Pak Ahmadi. Singkat cerita saya mengunjungi rumah beliau dan bertemu dengan putra laki-lakinya yang masih kecil dan istrinya. putranya mengatakan bahwa ayahnya masih di masjid. Saya menduga bahwa ayahnya sudah berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat duhur. Karena saat itu waktu menunjukkan pukul 11.45 WIB. karena saya tidak bertemu dengan beliau, maka surat undangan dititipkan kepada istrinya.

                Lalu saya mohon pamit dan menuju masjid Al-Barokah yang berada di tepi jalan raya. Di sinilah saya bertemu dengan pengasuh Masjid Al-Barokah yaitu Kyai Umar Sahid, putra dari Kyai Saefudin (alm). Kyai Umar adalah santri satu almamater di PP Al-Luqmaniyyah Yogyakarta sehingga sudah tidak asing lagi Ketika bertemu di lapangan.

                Tibalah Shalat duhur, saya mengambil wudlu dan menunggu imam hadir di mihrabnya. Kyai Umar datang dan iqamah berkumandang. Selesai shalat Kyai Umar Kembali ke ndalemnya lewat pintu samping pengimaman. Saya husnudzan, beliau tidak memperhatikan satu-persatu jamaahnya. padahal salah satunya ada saya di barisan paling depan. tidak lama kemudian saya mengirim pesan singkat melalui WA.

                “Mampir shalat sejenak” kata saya sambil memfoto salah satu ruangan dalam masjid

Saya melihat Kyai Umar menoleh ke sana kemari mencari keberadaan saya. Dan tepat pukul 13.00 WIB kami berjumpa di dalam masjid sambil berbincang terkait pengajian yang sedang dilakukannya.

“Nang kene santrine nek agi mangkat kabeh tekan 80 an” (Di sini santrinya kalau sedang berangkat bisa mencapai 80 an)

“Sing ngampu sapa bae” (Yang mengajar siapa saja)

“Ya, sering-seringe aku dewekan” (Ya, seringnya saya sendirian)

Ternyata masih ada masjid atau tempat pembelajaran Al-Qur’an di Desa ini yang membutuhkan guru pengampu Al-Qur’an. Karena banyaknya santri yang mengaji, terkadang beliau mengajar hingga pukul 15.30 WIB sendirian. Perjuangan yang luar biasa, semoga berkah dan manfaat minad dunya ilal akhirah.  

 

No comments:

Post a Comment