KUNJUNGAN KE MASJID
AL-BAROKAH WONOKROMO ALIAN
Wawan Hariyanto,
S.Pd.I
Penyuluh Agama Ahli
Pertama – Penyuluh Agama Islam
Kecamatan Alian
Senin,
21 Juli 2025 saya sengaja berkunjung ke Desa Binaan yaitu Desa Wonokromo
Kecamatan Alian. Tujuan pertama berkunjung yaitu mengantar surat undangan untuk
P3N (Pembantu Pegawai Pencatat Nikah). P3N adalah seseorang yang bertugas
membantu Pegawai Pencatat Nikah (PPN), biasanya di tingkat desa atau kelurahan,
dalam urusan perkawinan. Mereka membantu masyarakat mendaftar perkawinan,
menjaga keaslian data yang dimasukkan ke KUA, dan membantu calon pengantin
dalam mengurus administrasi perkawinan.
Saya
memanggilnya Pak Ahmadi. Singkat cerita saya mengunjungi rumah beliau dan
bertemu dengan putra laki-lakinya yang masih kecil dan istrinya. putranya
mengatakan bahwa ayahnya masih di masjid. Saya menduga bahwa ayahnya sudah
berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat duhur. Karena saat itu waktu
menunjukkan pukul 11.45 WIB. karena saya tidak bertemu dengan beliau, maka
surat undangan dititipkan kepada istrinya.
Lalu
saya mohon pamit dan menuju masjid Al-Barokah yang berada di tepi jalan raya. Di
sinilah saya bertemu dengan pengasuh Masjid Al-Barokah yaitu Kyai Umar Sahid,
putra dari Kyai Saefudin (alm). Kyai Umar adalah santri satu almamater di PP
Al-Luqmaniyyah Yogyakarta sehingga sudah tidak asing lagi Ketika bertemu di
lapangan.
Tibalah
Shalat duhur, saya mengambil wudlu dan menunggu imam hadir di mihrabnya. Kyai
Umar datang dan iqamah berkumandang. Selesai shalat Kyai Umar Kembali ke
ndalemnya lewat pintu samping pengimaman. Saya husnudzan, beliau tidak
memperhatikan satu-persatu jamaahnya. padahal salah satunya ada saya di barisan
paling depan. tidak lama kemudian saya mengirim pesan singkat melalui WA.
“Mampir
shalat sejenak” kata saya sambil memfoto salah satu ruangan dalam masjid
Saya melihat
Kyai Umar menoleh ke sana kemari mencari keberadaan saya. Dan tepat pukul 13.00
WIB kami berjumpa di dalam masjid sambil berbincang terkait pengajian yang
sedang dilakukannya.
“Nang kene
santrine nek agi mangkat kabeh tekan 80 an” (Di sini santrinya kalau sedang berangkat
bisa mencapai 80 an)
“Sing ngampu
sapa bae” (Yang mengajar siapa saja)
“Ya,
sering-seringe aku dewekan” (Ya, seringnya saya sendirian)
Ternyata masih
ada masjid atau tempat pembelajaran Al-Qur’an di Desa ini yang membutuhkan guru
pengampu Al-Qur’an. Karena banyaknya santri yang mengaji, terkadang beliau
mengajar hingga pukul 15.30 WIB sendirian. Perjuangan yang luar biasa, semoga
berkah dan manfaat minad dunya ilal akhirah.
No comments:
Post a Comment