Monday, July 14, 2014

Car Free Day Yang Edukatif

Oleh: Wawan Hariyanto
Akhir pekan merupakan saat yang paling tepat meregangkan otot-otot tubuh. Setelah seminggu penuh bekerja bahkan seringkali sampai malam, seseorang hendaknya mengistirahatkan badannya dengan aktivitas yang menyenangkan dan bisa me-refresh pikiran. Oleh karenanya, di berbagai tempat khususnya di Indonesia banyak diprogramkan adanya Hari Bebas Kendaraan Bermotor (car free day).
Penulis  pernah sesekali mendatangi alun-alun Kebumen di hari Minggu guna sekedar jalan-jalan dan mencari keunikan-keunikan yang ada di sana. Bersama teman seprofesi, penulis mengitari alun-alun dengan keramaian di kanan kiri. Keramaian itu bukan karena ada stand-stand khusus yang menampilkan performan mereka, melainkan warung-warung makan, bakul gaun dan mainan anak-anak di pinggir jalan.
Di akhir perjalanan, permainan topeng monyet berhasil ditonton sebagian besar orang tua dan anak-anak. Rasanya harapan-harapan penulis yang ingin menyaksikan keunikan dan kreatifitas para pemuda kota ini belum terlihat dengan nyata. Sebagian pemuda pemudi bahkan datang dan duduk hanya untuk sekedar menyantap sarapan minggu pagi.
Fenomena ini mungkin akan berbeda ketika kita menyaksikan car free day di Jakarta. Beberapa orang dengan kostum hitam yang sama dan membawa pedang samurai layaknya ninja, ikut juga meramaikan agenda weekend. Belum lagi kelompok-kelompok lain yang juga datang di hari menggembirakan itu. Ah, itu kan Jakarta. Jakarta kan kota besar, mana mungkin sama dengan kota Kebumen? Kata-kata ini mungkin dikatakan oleh sebagian orang untuk menyanggah argumen penulis. Bukankah manusia sudah dibekali akal oleh Tuhan untuk berfikir dan berkreatifitas. Kalau di kota besar bisa diadakan, tentunya di kota kecil di Jawa Tengah juga mampu berkompetisi.


Program Mingguan
            Untuk mewujudkan car free day yang lebih menggembirakan dan edukatif, maka turun tangan pemerintah daerah (pemda) sangatlah diperlukan. Menurut pandangan penulis, beberapa tujuan dari diadakannya car free day yaitu pertama; menambah silaturahmi. Dengan adanya car free day, maka warga bisa berbondong-bondong ke alun-alun dan bertemu dengan kerabat, teman maupun orang yang baru dikenal. Berkumpul dengan sahabat di tempat yang menggembirakan merupakan suasanya yang sangat dinanti-nantikan oleh setiap orang. Apalagi yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu, terpisah di kota lain dan jarang sekali berjumpa. Maka adanya car free day ini akan lebih mempererat tali silaturahim mereka.
            Tujuan kedua yaitu menggiatkan olah raga warga. Berbagai olah raga di alun-alun sangatlah beragam, mulai dari senam, lari, bersepeda, sepak bola dan lain-lain. Kegiatan ini sangatlah sulit terjadi, tatkala program car fre day tidak diadakan. Hal ini berarti program mingguan ini sangatlah baik dan perlu dikembangkan lagi di masa yang akan datang. Alangkah baik lagi apabila di alun-alun juga disediakan peralatan olah raga lengkap dan gratis oleh pemda. Keikutsertaan pemerintah secara langsung dalam car free day sungguh sangat diharapkan oleh masyarakat. Syukur-syukur bapak/Ibu bupati bisa hadir dan ikut meramaikannya. Betapa gembiranya rakyat yang dipimpin oleh pimpinan yang ramah dan suka berjumpa dengan mereka.
            Adapun tujuan ketiga dari diadakannya car free day yaitu memberikan pendidikan kepada warga (edukatif). Tujuan ketiga ini barangkali yang masih jarang kita temukan di kota kecil seperti Kebumen. Mendidik masyarakat adakalanya melalui media cetak, media massa maupun melalui pengajian-pengajian rutin. Namun yang penulis tawarkan pada pemda khususnya yaitu mendidik masyarakat melalui car free day. Bagaimana bisa? Mungkin ini ide yang kurang bagus atau malah sangat bagus. Seperti kita ketahui bahwasanya belajar dalam keadaan senang dan menyenangkan merupakan kegiatan yang sangat menggembirakan. Berkumpul bersama keluarga di alun-alun sambil membaca buku, surat kabar, majalah dan bacaan-bacaan cerita anak sungguh aktivitas yang diidam-idamkan.
            Dengan tercapainya tiga tujuan ini, tentunya akan menjadi ajang kreatifitas yang luar biasa bagi semua masyarakat. Di mana masyarakat berlomba-lomba dalam kompetisi sehat setiap minggunya. Pengunjung ingin mengetahui karya-karya unik buatan warga Kebumen asli yang bukan impor dari kota lain. Ketertarikan ini sangat mungkin menjadikan warga pribumi untuk selalu belajar, berusaha, dan berkarya dengan inspirasi-inspirasi cerdas masyarakat.
Car Free Day di Jepang
            Car free day ternyata tidak hanya diadakan di Indonesia saja. Mari kita sejenak melihat kondisi car free day yang ada di negara Sakura, Jepang. Car free day di Jepang dapat kita nikmati bersama tiap hari Minggu di Ginza, Tokyo. Di sana, saat berlangsung car free day, jalan-jalan kecil menuju jalan utama Ginza ditutup. Di tengah jalan-jalan itu lalu diletakkan bangku-bangku supaya warga bisa duduk santai di sana.
            Anak-anak kecil bisa bermain di tempat ini. Bukankah ini suasana yang menyejukkan hati? Belajar dari negara ini, bahwa pelaksanaan car free day hendaknya diprogram sesantai mungkin. Kalau memungkinkan, ajak warga untuk tidak menggunakan sepeda di jalanan area car free day. Warga diwajibkan berjalan kaki atau berlari-lari bagi yang berolahraga. Karena di tengah-tengah jalan banyak bangku dan meja bagi orang tua, maka dikhawatirkan akan membuat tidak nyaman.
            Sambil duduk-duduk di atas bangku, para pengunjung bisa menikmati minuman kesukaan mereka sambil baca buku-buku yang ringan. Kebiasaan ini di awalnya sepertinya sulit dilakukan, namun kalau belum dicoba maka selamanya pun tak akan berjalan. Perubahan-perubahan itu perlu. Kini saatnya mendidik masyarakat melalui kegiatan yang menyenangkan dan murah meriah tentunya. Dan car free day merupakan langkah yang sangat bagus untuk saat ini dan masa yang akan datang. Sekali lagi, peran pemerintah daerah sangat sangat diperlukan. Kebahagiaan masyarakat, kebahagiaan pemimpin juga.
Wawan Hariyanto, Pendidik di Kota Kebumen, Jawa Tengah.
HP. 081927557734

1 comment:

  1. Bagus sekallli pak Guru........... Sangat menginsppirasi

    ReplyDelete