Saturday, April 30, 2011

Guru, Tak Sekedar ‘Transfer of Knowledge’

           Kreativitas merupakan aktivitas yang semestinya dikembangkan pada era sekarang. Proses kreatif merupakan suatu hal yang luar biasa. Sesuatu yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh orang lain, malah muncul dalam pikiran kita.
           Dalam dunia pendidikan, sebagai seorang guru meskinya memerhatikan kreatifias siswanya. Seorang guru tidaklah cukup hanya mengajar lalu pulang. Guru sebagai pembimbing para siswa hendaknya mengembangkan dirinya dalam bidang-bidang yang dibutuhkan siswanya. Guru tidak hanya sebatas menyampaikan materi pelajaran di dalam kelas, akan tetapi diharapkan juga mampu mendampingi para siswanya dalam berkreasi. Untuk membangun kepercayaan siswa, guru meskinya mampu menunjukkan kemampuannya di hadapan para siswa.
          Menjamurnya keberadaan internet, laboratorium komputer, lapangan olah raga, ruang latihan musik serta fasilitas-fasiltas lain sangat menunjang skill. Adanya perangkat penunjang tersebut semestinya tidak dimaknai sebagai media pembelajaran siswa saja, namun juga sebagai media belajar guru dalam penggunaannya. Dari sini guru akan sangat bisa mendukung keberhasilan siswanya dalam meraih kreasinya dan dukungan guru juga sangatlah memotivasi siswa dalam belajar.
Semakin banyak guru yang berkecimpung dalam dunia siswa, maka semakin besar pula keinginan para siswanya untuk berkarya. Misalnya, saat ekstra renang—guru tidak hanya sebagai pengawas ataupun pendamping siswa, akan tetapi ia juga ikut masuk ke dalam kolam renang dan berlatih sebagaimana dilakukan para siswanya. Dengan demikian, menjadi keniscayaan, para siswa akan sangat bangga dan salut dengan guru sebagai pendidik yang memiliki kemampuan plus.
          Kenapa harus demikian? Sekali lagi penulis tegaskan bahwa menjadi guru bukanlah sekedar transfer of knowledge (menyalurkan ilmu pengetahuan), akan tetapi juga menjalin hubungan batin dengan para siswa dan mengetahui cara belajar para siswa secara langsung di luar kelas. Beberapa alasan lainnya—Pertama, fasilitas sekolah adalah milik bersama, oleh karena itu harus dimanfaatkan pula dengan semaksimal mungkin oleh orang-orang yang ada di sekolahan; kepala sekolah, guru dan para pegawai.
          Kedua, keterlibatan para guru sangat penting dalam membantu proses belajar para siswa di luar kelas. Paling tidak menambah semangat (spirit) siswa dalam berlatih. Motivasi inilah yang mahal harganya yang tidak bisa digantikan dengan rupiah. Dan ketiga atau terakhir, peran dan dukungan para guru setidaknya menjadi pengikat tali silaturahim para siswa dan guru. Dengan demikian, keduanya akan saling memahami karakter masing-masing dan saling bertukar pengalaman. Sehingga diantara mereka akan terjalin hubungan simbiosis mutualisme yang akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas dan kemampuan masing-masing.
          Melalui goresan singkat ini, penulis mengajak kepada para guru untuk bersama-sama memberikan dukungan riil berupa keterlibatan kita, ikut berlatih dan belajar bersama para siswa di sekolah. Semoga kita menjadi guru yang multiskill sepanjang masa dan senantiasa dibutuhkan oleh para siswa serta orang-orang di sekitarnya. Amin.
*Penulis, Guru SDIT Insan Utama Kasihan Bantul Yogyakarta.
8) Dimuat dalam SKH Kedaulatan Rakyat

No comments:

Post a Comment