Tuesday, June 29, 2021

TERNYATA BUKAN UANG, MODAL AWAL JADI BISNISWOMEN

Wawan Hary

            Sayyid Muhammad dalam kitabnya At tahliyyah wat targhiib fit tarbiyyah wat tahdziib, beliau menuliskan bahwa ada tiga perkara yang harus dimiliki oleh seseorang untuk mencapai kehidupan yang sukses. Dalam hal ini yang dituju adalah sukses dalam urusan ekonomi atau yang lebih kita kenal dengan sukses berbisnis.

            Pertama, al’ilmu (memiliki ilmu). Seorang bisnisman atau bisniswomen harus memiliki ilmu yang hendak dilakukan. Seorang pedagang cilok misalnya, ia harus tahu ilmu bagaimana meracik bumbu beserta tepung supaya rasa cilok tidak hambar dan senantiasa enak di lidah. Seorang tukang servis komputer, ia harus tahu ilmu software dan hardware untuk memperbaiki di mana sisi kesalahan dan eror yang biasa terjadi. Seorang pengusaha kerupuk, ia harus tahu bagaimana mengeringkan kerupuk yang cukup supaya kelak ketika digoreng  bisa membentuk kerupuk yang mengembang dan renyah di lidah setiap orang. Tanpa ilmu ini semua, maka kehidupan seseorang akan semakin tidak jelas dan susah mendapatkan pundi-pundi rupiah yang siang malam dibutuhkan.

            Kedua, al ‘amal (memiliki usaha/mau action). Beliau menomorduakan ‘amal bukan tanpa sebab. Kalau difikir secara logis, seseorang lebih baik tidak memegang uang tetapi memiliki usaha. Daripada bergelimang harta, tetapi tidak ada usaha apapun. Bisa jadi sakit, ataupun sekedar menghabiskan harta warisan. Maka uang bukanlah perkara yang sangat urgen dalam posisi seseorang mencari penghidupan yang layak. Usaha dan bisnis seseorang tidak selamanya dimulai dengan modal uang yang berlimpah. Lebih-lebih di era 4.0 ini, seseorang asalkan memiliki jaringan internet yang bagus, ia akan dengan mudah mendapatkan rupiah.

Ia tidak harus memiliki barang untuk berusaha, akan tetapi bisa melalui kerja sama dengan mereka para pedagang yang hendak menjual barang dagangannya. Misalnya saja, kita memiliki tetangga pecinta burung—maka kita bisa mengambil gambar dengan smartphone kita dan menawarkan di dunia maya. Tentunya dengan akad yang jelas dengan pemilik hewan piaraan tersebut. Dan berbagai usaha yang ada di sekitar kita, asalkan kuota masih ada—rejeki akan datang kepada kita. Catatan pentingnya adalah kita tidak malu berusaha dan mencari rejeki di jalan yang halal.

Ketiga, at tadbiir (manajemen yang baik). Ternyata memiliki ilmu dan usaha perlu didukung dengan manajemen yang baik dari seorang pebisnis. Bagaimana ia mengatur tokonya, bagaimana ia memanaj keuangan per bulan, bagaimana kinerja pegawainya atau kurirnya, apakah antara pemasukan dan pengeluaran sudah sesuai porsinya, apakah semua transaksi tercatat dengan rapi dalam buku harian seorang bisnisman. Karena tidak sedikit seseorang memiliki barang, modal dan usaha, akan tetapi tidak tahu arah ke depan—maka usahanya tidak bertahan lama. Kita ambil contoh seorang pedagang online (online shop)—paling tidak ia harus mampu bermain medsos, posting produk ke sana ke mari tanpa kenal lelah dan menyerah, mendesain handphonenya sebagai wasilah (perantara) datangnya rejeki bukan sebaliknya malah menghabiskan jatah rejeki, mampu menciptakan konten marketing yang menarik customer baik dengan cara memberikan promo ataupun bonus yang berbeda dari yang lain.

Selain itu ia juga harus berusaha bagaimana para pelanggan mengetahui jualan khas kita, minimal satu produk unggulan.  Misalkan kita ingin dikenal oleh pelanggan sebagai pedagang mie ayam instan, maka ciptakan pada pelanggan bahwa kita adalah pedagang mie ayam instan. Meski di sisi lain kita juga berjualan pulsa, kuota bahkan baju lebaran. Kalau ini kaum hawa mesti banyak yang berbakat. Seorang presiden Ir. Joko Widodo, beliau masih sangat terkenal sebagai seorang tukang kayu karena memang sebelum terjun di dunia pemerintahan—beliau seorang tukang kayu. Meski sekarang posisinya sebagai kepala negara, aura profesi beliau tidak hilang. Hingga suatu saat, ketika sudah purna tugas sebagai presiden, dan beliau ingin kembali pada dunia pertukangan maka nama beliau sudah kembali seperti sedia kala. Sampai di sini sangatlah jelas kiranya.

Manajemen yang bagus akan membuat usaha kita semakin maju dan berkembang. Kita harus kuasai ilmu bisnis, mau berusaha, dan menjalankan manajemen yang baik—niscaya dunia ekonomi kita akan seimbang dan kita dijauhkan dari sifat orang yang hina yakni peminta-minta, banyak hutang dan hidup fakir. Na’udzubillah min dzaalik.


No comments:

Post a Comment