Kabupaten Kebumen pada
tahun 2022 ini menjadi salah satu Kabupaten yang berani tampil beda.
Penduduknya memiliki seorang bupati yang ‘barangkali’ sosok impian yang
dielu-elukan sejak lama. Para pedagang menginginkan transaksi ekonominya
berjalan lancar terutama mereka yang tinggal di sekitaran alun-alun Kebumen. Juga
mereka yang setiap hari bepergian ke pasar-pasar, mereka ingin sekali barang
dagangannya laku dan roda ekonominya berjalan lancar. Semua masyarakat tentu
sangat mengharapkan pemimpin yang peduli pada warganya terutama dalam sektor
kesehatan, sosial, pendidikan, dan ekonomi.
Oleh karena itu, untuk
mewujudkan Kebumen yang lebih maju dan berkembang, Bupati Kebumen H. Arif
Sugianto beserta forkompimda dan staf berusaha mengaplikasikan kebutuhan masyarakat
melalui event yang disebut dengan Kebumen International Expo (KIE). Rencananya event
ini akan berlangsung mulai 25 Juni
sampai 2 Juli 2022. Gema dan gaung KIE mulai tercium oleh masyarakat
melalui baner, spanduk, media informasi baik medsos maupun media cetak sejak
beberapa bulan sebelum pelaksanaan. Dengan melekatnya sebuah kata ‘International’,
menjadikan event ini seolah-olah akan menjadi berita yang sangat viral tidak
hanya dalam kancah Nasional akan tetapi sampai segala penjuru dunia.
KIE menjadi ajang expo yang
ditunggu-tunggu kehadirannya karena di dalamnya terdapat beberapa kegiatan
seperti Seminar, Pengobatan gratis, khitan
masal gratis, kuliner khas, pertunjukan seni andalan, dan potensi
wilayah lainnya dari 26 kecamatan. Namun yang menjadi Big Dream
masyarakat yaitu berjumpanya mereka dengan para musisi papan atas seperti Sammy Simorangkir, Kotak, Padi Reborn, Gigi, D’Masif, Rhoma Irama, dan Iwan Fals. Meski
semua itu tidak gratis, akan tetapi animo masyarakat sangat tinggi untuk bisa
menyaksikan secara langsung pertunjukan mereka.
Dengan rupiah sebesar Rp
25.000, warga Kabupaten Kebumen dan sekitarnya sudah bisa menikmati tontonan
band fenomenal tersebut. Barangkali dengan nominal sebesar ini bukan nilai yang
tinggi dibandingkan dengan menyaksikan sendiri di Kota Jakarta secara langsung.
Selain beberapa penampilan tersebut, Kebumen bersholawat juga akan dimeriahkan
oleh Gus Azmi Askandar, munsyid Hadroh Syubbanul Muslimin yang banyak
digandrungi para remaja masa kini. Untuk penampilan ini, Bupati Kebumen akan
menggratiskan –seiring mendengar masukan dan saran dari masyarakat. Bagaimana jadinya,
kalau sholawatan harus membayar dua puluh lima ribu? Padahal selama ini, warga
Kebumen selalu mendapatkan fasilitas gratis dalam semua acara sholawatan.
Jangan Sampai Besar Pasak daripada Tiang
Dengan berbagai pernak-perniknya, melihat tenda yang melebihi acara
manten termewah yang sudah terpasang di sekitar alun-alun, sampai-sampai pedagang
kaki lima harus digeser sedikit ke arah timur alun-alun, dan serba-serbi
kemewahannya dalam menyambut event KIE ini, kita sama sekali tidak mengetahui
sebenarnya anggaran untuk event international ini diambilkan dari mana? Apakah bersumber
dari APBD, Patungan Pejabat, Investor luar daerah atau dari uang saku pribadi
Bupati Kebumen?
Kita sangat menyambut baik
acara super wah ini dengan hati yang ‘bombong’ dan bangga karena Kebumen bisa
mengadakannya. Banyak warga terbantu dan merasa tercover kebutuhannya menjelang
acara berlangsung. Hanya saja, kami berharap setelah event ini berakhir dan
dinyatakan sukses oleh segenap panitia pelaksana—kami tidak ingin mendengar
bahwa Kabupaten Kebumen memiliki hutang sekian dan sekian miliar bahkan triliun
disebabkan event tersebut. Jangan sampai ibaratnya, setelah acara pernikahan—shohibul
bait malah masih menanggung hutang puluhan juta bahkan ratusan juta yang membuat
perpecahan antar anggota keluarga. Kalimat sederhana, jangan sampai hutang menjadi
solusi terbaik untuk membahagaiakan warganya apalagi kalau hanya sekedar strategi
politik untuk tahun 2024 besok.
Penulis mengucapkan selamat
dan sukes untuk event Kebumen International Expo (KIE) Kabupaten Kebumen Tahun
2022. Semoga berkah, manfaat, dan bertambah makmur warganya juga semakin
dipercaya para pemimpinnya dalam membangun Kebumen Semarak (Sejahtera, Mandiri,
Berakhlak Bersama Rakyat). Penulis memohon maaf apabila terdapat kalimat yang
kurang berkenan di hati para pemimpin dan masyarakat terutama kepada yang
terhormat Bapak Bupati Bapak H. Arif Sugianto.
No comments:
Post a Comment